Langsung ke konten utama

Piknik di Gombong, Kebumen

Hari 1
Setelah sholat subuh, dan istirahat sebentar, piknik di Gombong dimulai....

Tujuan pertama adalah Benteng Van Der Wijck. Jaraknya sekitar 2-3KM dari hotel. Saya dan Bilqis naik minibus jurusan Gombong-Kebumen (minibusnya ngetem di dekat Pasar Wonokriyo). Ongkosnya Rp. 2000. Kami berhenti di halte menuju benteng. Lalu berjalan kaki 1KM. Sebenarnya biar lebih mudah bisa naik becak, ongkosnya Rp. 15.000.

Tiket masuk ke benteng Rp. 25.000/orang, termasuk tiket naik kereta api atas benteng, tiket masuk ke kolam renang (sayang sekali saya dan Bilqis tidak renang disana). 







Di dalam benteng, Bilqis bisa melihat foto-foto  benteng saat sebelum di renovasi, foto pahlawan, foto presiden RI, dll. Dilihat dari foto benteng sebelum renovasi, keadaan benteng sekarang sudah lebih baik. Sudah dibangun kolam renang, taman bermain, becak air, biang lala, panggung hiburan, dan banyak lagi. Yang disayangkan, di dalam benteng masih ada ulah tangan-tangan jahil yang mencorat-coret benteng.

-

Sepulang dari benteng sempat terpikir kok kangen mie ayam Ampel. Waktu awal kuliah, tempatnya berada di jalan Sempor lama, di pinggir jalan. Tahun-tahun akhir kuliah tempatnya pindah, masih di jalan Sempor lama tapi masuk gang. Selain mie ayamnya enak pakai toping pangsit, penjualnya juga baik. Dulu waktu saya sering kesini sama Santi teman kuliah dulu, suka dikasih extra ayam (plus tulangnya) hampir semangkuk. Semoga bapak ibu yang jual sehat terus dan makin banyak rezekinya. Aamiin.

Karena Bilqis maunya makan nasi, akhirnya kami cari tempat makan lain yang tak kalah enak. Yaitu sate ambal.

-


Setelah makan siang, kami istirahat sebentar di hotel sampai Ashar. Lalu melanjutkan perjalanan ke Waduk Sempor.

Waduk Sempor adalah salah satu tempat yang udaranya sangat bersahabat untuk orang gunung seperti kami hehehe.
Karena piknik ini low budget, tadinya kami akan pergi naik angkot Gombong-Sempor. Cuma, karena saya kurang searching sebelumnya, jadi saya tidak tahu kalau ba'da Ashar yang tersisa adalah angkot terakhir yang hanya akan narik sampai Sempor ( tak akan ada angkot pulang) Akhirnya saya sewa ojek PP dengan biaya Rp.70.000

Saran: kalau anda memilih rute 2 tempat ini, sebaiknya pagi-pagi ke waduk Sempor, siang atau sorean ke benteng.




Salah satu hal nikmat di waduk dulu (zaman saya kuliah) adalah makan tempe mendoan dengan sambal kecap. Oia di waduk sempor kita bisa naik perahu, tapi tidak kami lakukan. Waktu kuliah saya pernah naik perahu di waduk, borongan 1 perahu berdelapan. Tapi harganya saya lupa lagi. 
Di waduk juga banyak orang memancing, joging, atau ngadem sambil cekrek-cekrek seperti saya.

-

Makan malam, kami beli "nasi goreng Hidup Baru" depan Pegadaian Gombong. Hmmm rasanya masih enak seperti dulu. Untuk yang suka bakso, saya rekomendasikan Bakso mas gondrong, buka mulai sore hari. Tempatnya di depan bengkel honda. Dari pasar Wonokriyo tinggal jalan kaki sebentar ke arah barat. Lagi-lagi bakso enak ini tidak sempat kami nikmati.

-

Hari 2

Hari kedua disini aku ingin melihat pantai. Untuk lebih mudah dan nyaman sebaiknya menggunakan kendaraan pribadi, entah itu mobil atau motor. Tapi sudah dipersiapkan dari jauh-jauh hari saya belum mendapatkan rentalan motor. Untunglah teman saya Aminah mau meminjamkan motornya untuk saya jalan-jalan.

Teakhir ke pantai Suwuk tahun 2005, pantainya masih sepi. Sekarang sudah ramai sekali. Ada kolam renang "pesawat", banyak penjual mulai dari makanan, baju, aksesoris. Ada sewa sepeda, naik kuda. Tapi Bilqis lebih memilih main pasir dan ombak (mungkin Bilqis bosan di Majalaya juga naik kuda, tapi kalau pasir pantai dan ombak tidak ada di Majalaya)



Pantai Lampon
Sebenarnya pantai ini bukan destinasi piknik saya, karena saya baru tahu pantai ini saat melihat papan penunjuk jalan (mungkin kalau melihat foto-foto teman di medsos pernah, tapi saya nggak ngeh itu Pantai Lampon). Tujuan utama saya adalah pantai Menganti tapi berhubung saat itu medannya serem. Bukan masalah nanjaknya, toh saya orang gunung. Tapi jalannya bukan jalan aspal, tanah berbatu. Katanya sedang dalam pembangunan. Saya yakin kalau akses kesini sudah lebih baik, akan banyak lagi wisatawan yang datang.

Awalnya sempat kecewa tidak bisa ke Pantai Menganti. Tapi seketika kekecewaan saya terbayar saat melihat keindahan Pantai Lampon. Nggak kalah indah dari Uluwatu, Bali. 

Biaya masuknya Rp.5.000/orang, dan parkir Rp. 2.000. Disini banyak spot-spot kece untuk selfie, ada flying fox, saung, tempat makan yang view-nya laut. Keren banget.


-
Malam harinya saya ajak Bilqis makan makanan super murmer di angkringan. Yaitu nasi kucing. Saat mau makan, Bilqis sempat mengamati tempe kering di dalam masi kucing. Lalu berkata "Mimi, ini daging kucingnya mirip tempe". Kontan aku langsung tertawa, lalu menjelaskan "kucing" itu bukan artian daging kucing, karena porsinya kecil, mungkin cukup untuk makan kucing, jadilah disebut nasi kucing. Ah kamu, nak....

-
Hari 3
Hari ini jadwal pulang ke Bandung. Waah padahal masih banyak tempat-tempat yang ingin saya tunjukkan ke Bilqis seperti Pantai Logending, Goa Jatijajar, Goa Petruk, atau sekedar nongkrong di Alun-alun kota Kebumen sambil makan kue rangin, kaya Miminya waktu dulu. Tapi terkendala oleh waktu libur yang singkat juga. Setidaknya aku senang bisa mengajak Bilqis jalan-jalan meng- #explorekebumen






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Piknik sehari ke The Lodge Maribaya

#Latepost Mumpung Bilqis libur sekolah (karena kelas 6 UN), kepikiran untuk piknik sehari ke The Lodge Maribaya . Sebenarnya sudah merencanakan ke The Lodge Maribaya dari bulan-bulan sebelumnya dengan teman-teman kerja, tapi karena waktu itu cuaca kurang mendukung (sering hujan) rencananya ditunda sampai waktu entah kapan. Bukan mudah sih piknik bareng teman-teman dengan shift berbeda-beda. Dan kali ini terealisasi ke The Lodge Maribaya berdua dengan Bilqis saja. Menurut pengalaman teman-teman yang pernah kesana, perjalanan cukup jauh dengan medan nanjak dan jalan yang kadang ada yang tak mulus. Kalau bawa motor sendiri, kayaknya bakal "gempor". Teman lebih menyarankan naik angkutan online. Tentunya praktis, tapi kalau cuma sendiri (maksudnya dari sisi keuangan) lumayan berat di ongkos. Mulailah googling untuk mencari cara lain biar pikniknya low budget. Akhirnya kami pergi naik motor sampai stasiun Bandung. Motor diparkir disana karena letaknya strategis. Satu-satun...

Menuju (piknik ke) Gombong

Akhirnya piknik juga. Saya dan Bilqis  dari rumah pergi naik motor ke stasiun Kiara Condong. Setelah cari info akhirnya saya putuskan motor di parkir inap stasiun selama saya ke Gombong. Tarif parkir di stasiun Kiara Condong Rp. 12.000 untuk 24 jam pertama. 24 jam berikutnya biaya parkir inap sebesar Rp. 15.000 .  Helm bisa dititip di penitipan helm. Karena pikniknya low budget, saya memilih dicantelkan di motor yang sebelumnya dibungkus kresek besar (antisipasi basah karena hujan), lalu ditutup lagi jas hujan. - Kami naik kereta ekonomi Kutojaya selatan. Terakhir saya naik kereta api ekonomi itu zaman masih kuliah. Keadaan kereta sangat berbeda dengan sekarang.  Sekarang  bersih, ber-AC, tidak diperbolehkan merokok, bebas pengamen, pengemis, pedagang asongan, tidak ada sampah berserakan karena disediakan trash bag. Dan disediakan colokan (mungkin disesuaikan dengan kebutuhan zaman gadget). Kereta berangkat pukul 21.00 dari Kiara Condong, dan sampai Gom...