Langsung ke konten utama

Piknik sehari ke The Lodge Maribaya

#Latepost
Mumpung Bilqis libur sekolah (karena kelas 6 UN), kepikiran untuk piknik sehari ke The Lodge Maribaya. Sebenarnya sudah merencanakan ke The Lodge Maribaya dari bulan-bulan sebelumnya dengan teman-teman kerja, tapi karena waktu itu cuaca kurang mendukung (sering hujan) rencananya ditunda sampai waktu entah kapan. Bukan mudah sih piknik bareng teman-teman dengan shift berbeda-beda. Dan kali ini terealisasi ke The Lodge Maribaya berdua dengan Bilqis saja.
Menurut pengalaman teman-teman yang pernah kesana, perjalanan cukup jauh dengan medan nanjak dan jalan yang kadang ada yang tak mulus. Kalau bawa motor sendiri, kayaknya bakal "gempor". Teman lebih menyarankan naik angkutan online. Tentunya praktis, tapi kalau cuma sendiri (maksudnya dari sisi keuangan) lumayan berat di ongkos. Mulailah googling untuk mencari cara lain biar pikniknya low budget.
Akhirnya kami pergi naik motor sampai stasiun Bandung. Motor diparkir disana karena letaknya strategis. Satu-satunya angkot (yang saya tahu) menuju ke Lembang adalah jurusan St.Hall-Lembang. Kami turun di pertigaan ke Maribaya, bareng dengan penumpang lain yang mau ke Subang. Ongkosnya 10.000 ngga tau include anak atau Mang Sopirnya berbaik hati jadi dihitung 1. Menurut Mbah Google, dari sini bisa dilanjut naik angkot Lembang-Maribaya. Tapi pas nunggu lumayan lama belum nemu angkot juga, akhirnya pakai GrabCar (disana angkutan online lumayan banyak loh, baik itu mobil atau motor). Tarifnya 38.000. Setelah fix dapat driver, barulah si angkot kuning lewat.

Tarif masuk The Lodge Maribaya Rp. 20.000/orang. Tiket nanti bisa ditukar dengan segelas susu di pintu keluar. Waktu sampai di The Lodge Maribaya jam 10 lebih (start dari stasiun Bandung jam 8.30, lama karena sering ngetem). Waktu di tiket masuk, petugasnya bilang tiket wahana dibuka lagi jam 1 siang setelah istirahat. Jiaaaah (sedikit kecewa). Padahal berangkat dari Bandung sudah (diusahakan) pagi. Padahal yaa, kan pengunjung banyak, kenapa tidak dibuat 2 shift jadi tanpa istirahat. Tapi pengelola lebih tau kenapa harus dibuat seperti itu. Da aku mah tau apa atuuuh, cuma bisa komentar.
Oia, bagi pengunjung yang camping disana, untuk naik wahana lebih didahulukan.
Sambil nunggu tiket wahana dibuka kami berfoto-foto dulu.


*FYI disini ada 4 wahana. Sky tree Rp. 15.000, sky bamboo Rp. 15.000, mount swing Rp. 20.000, zip bike Rp. 20.000.
Dari setengah 12, sudah ada beberapa yang membuat antrian ke tiket. Dan ternyata antrian itu dibuat 2 jalur. Jalur kiri untuk untuk antrian sky bamboo, dan sky tree yang harganya sama-sama 15.000. Dan antrian kanan untuk mount swing dan zip bike yang harganya sama-sama 20.000. Bagi yang tidak membawa uang cash, di tiket wahana bisa menggunakan debet BNI, dengan pembelian minimal Rp. 50.000.
Di tiket wahana terdapat pengumuman "semua wahana untuk 15 tahun keatas". Padahal Bilqis udah paling semangat mau naik mount swing. Nego sama petugas, akhirnya boleh naik asal diatas 9 tahun. Horeee anaknya ceria.



*saat naik wahana, nanti kita dicekrek-cekrek sama petugas. 
*transfer softcopy Rp.10.000/foto. Kalau tidak bawa uang cash, prmbayaran bisa dilakukan via M-banking BCA.

Pulang dari The LodgeMariba jam 3. Lapeeer.
Untungnya saya selalu bekal air minum dan roti. Lumayan untuk ganjel perut. Padahal disini ada aturan dilarang membawa makanan dari luar, nasib baiknya ngga ada sweeping tas. Jadi bisa nahan lapar sampai nanti pulang dan makan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menuju (piknik ke) Gombong

Akhirnya piknik juga. Saya dan Bilqis  dari rumah pergi naik motor ke stasiun Kiara Condong. Setelah cari info akhirnya saya putuskan motor di parkir inap stasiun selama saya ke Gombong. Tarif parkir di stasiun Kiara Condong Rp. 12.000 untuk 24 jam pertama. 24 jam berikutnya biaya parkir inap sebesar Rp. 15.000 .  Helm bisa dititip di penitipan helm. Karena pikniknya low budget, saya memilih dicantelkan di motor yang sebelumnya dibungkus kresek besar (antisipasi basah karena hujan), lalu ditutup lagi jas hujan. - Kami naik kereta ekonomi Kutojaya selatan. Terakhir saya naik kereta api ekonomi itu zaman masih kuliah. Keadaan kereta sangat berbeda dengan sekarang.  Sekarang  bersih, ber-AC, tidak diperbolehkan merokok, bebas pengamen, pengemis, pedagang asongan, tidak ada sampah berserakan karena disediakan trash bag. Dan disediakan colokan (mungkin disesuaikan dengan kebutuhan zaman gadget). Kereta berangkat pukul 21.00 dari Kiara Condong, dan sampai Gom...

Piknik di Gombong, Kebumen

Hari 1 Setelah sholat subuh, dan istirahat sebentar, piknik di Gombong dimulai.... Benteng Van Der Wijck Tujuan pertama adalah Benteng Van Der Wijck. Jaraknya sekitar 2-3KM dari hotel. Saya dan Bilqis naik minibus jurusan Gombong-Kebumen (minibusnya ngetem di dekat Pasar Wonokriyo). Ongkosnya Rp. 2000. Kami berhenti di halte menuju benteng. Lalu berjalan kaki 1KM. Sebenarnya biar lebih mudah bisa naik becak, ongkosnya Rp. 15.000. Tiket masuk ke benteng Rp. 25.000/orang, termasuk tiket naik kereta api atas benteng, tiket masuk ke kolam renang (sayang sekali saya dan Bilqis tidak renang disana).  Di dalam benteng, Bilqis bisa melihat foto-foto  benteng saat sebelum di renovasi, foto pahlawan, foto presiden RI, dll. Dilihat dari foto benteng sebelum renovasi, keadaan benteng sekarang sudah lebih baik. Sudah dibangun kolam renang, taman bermain, becak air, biang lala, panggung hiburan, dan banyak lagi. Yang disayangkan, di dalam benteng masih a...